Sehari setelah piknik Pantai Pok Tunggal - Pantai Sadranan, saya ke Gunung Kidul lagi. Kali ini ke obyek wisata yang selalu berujung wacana yaitu Embung Nglanggeran. Letaknya tidak jauh dari Gunung Api PurbaNglanggeran tepatnya berada di Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul atau berjarak 1,5 KM dari pintu masuk Gunung Api Purba. Akses menuju Kebun Buah Nglanggeran ini relatif mudah meski melewati jalanan tanah berbatu, ya semoga saja kedepannya bisa diperbaiki atau diaspal mungkin.

Untuk menikmati pemandangan Embung dan Kebun Buah Nglanggeran pengunjung hanya perlu membayar retribusi seharga Rp 3.000/orang dan Rp 2.000 untuk motor. Ketika sampai di parkiran embung sempat juga berbincang dengan seorang Bapak penjaga di sana. Dari Bapak tersebut saya tahu kalau embung ini dibangun dengan dana hibah APBD DIY dan diresmikan langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 19 Februari 2013. Karena umur yang masih sekitar satu tahun ini jadi jangan harap pengunjung dapat melihat pohon yang sudah berbuah lebat.

Embung Nglanggeran ini dibangun pada sebuah bukit bernama Gunung Gandu yang memiliki ketinggian sekitar 500 mdpl. Dari tempat parkir, pengunjung harus menaiki anak tangga untuk mencapai embung. Embung yang memiliki luas 70 x 70 m² dan kedalaman 4 m ini berfungsi sebagai pengairan kebun buah seluas 20 ha. Waktu terbaik untuk mengunjungi Embung dan Kebun Buah Nglanggeran adalah sore hari. Karena jika cerah tempat ini menawarkan pemandangan matahari terbenam yang cantik.

Hari masih terlalu siang untuk pulang lalu akhirnya diputuskan untuk sekalian ke pantai, lagi. Pantai yang dipilih adalah Pantai Ngobaran. Pantai ini terletak di desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul, Yogyakarta yang bisa dicapai dengan rute Jl. Wonosari – Belok kanan di pertigaan Gading – Playen – Paliyan – Pasar Trowono lurus – ikuti jalan terus hingga sampai di pertigaan dengan arah kiri ke Pantai Ngrenehan dan arah kanan ke Pantai Ngobaran dan Nguyahan.

Pantai Ngobaran memiliki keunikan tersendiri. Di tempat ini berdiri tempat ibadah yang berdiri berdekatan. Begitu sampai, pengunjung dapat melihat jajaran patung-patung dewa berwarna putih yang merupakan tempat ibadah penganut kepercayaan Kejawan. Tempat ibadah tersebut didirikan tahun 2003 untuk memperingati Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit. Di sisi kirinya, terdapat sebuah  Joglo yang digunakan untuk tempat ibadah pengikut Kejawen. Tak jauh dari Joglo tersebut terdapat Pura untuk tempat ibadah umat Hindu dan sebuah Masjid berlantai pasir yang menghadap ke Selatan.

Rasanya kurang puas kalau tidak sekalian mampir ke Pantai Nguyahan. Pantai Nguyahan ini bersebelahan dengan Pantai Ngobaran yang dibatasi dengan bukit karang tinggi. Berbeda dengan Pantai Ngobaran, begitu sampai pantai ini kita langsung disuguhi dengan hamparan pasir putih yang cukup luas. Pantai ini terbilang cukup ramai dan cocok untuk liburan keluarga. Bahkan di sini kita bisa melihat anak-anak kecil yang riang bermain air dan mencari ikan di sela-sela bebataun karang pantai.