Belajar Mendengar

7:21 AM



Pernah suatu kali saya duduk di sebuah coffee shop bersama seorang teman. Setelah percakapan yang panjang, saya menyadari sesuatu dan menanyakannya, “aku cerewet banget ya hari ini?”. Temanku pun tak ragu meng-iya-kan.

Ketika sedang banyak hal di kepala dan butuh dilepaskan, kadang tanpa sadar kehilangan kontrol untuk tidak mendominasi percakapan. Seorang pendiam di awal kenal seperti saya pun, ketika sudah bertemu dengan teman ‘satu frekuensi’ bisa keasyikan bercerita.

Namun berulang kali saya mengingatkan diri sendiri untuk mengontrol bicara. Subyek pembicaraan itu tidak selalu ‘aku’. Ya, saya pun harus belajar mendengar.


Sebagai manusia sosial, tentu kita hidup bersama orang-orang dengan pikiran dan sudut pandang yang berbeda. Kita pun tidak bisa mengontrolnya karena kita hanya punya kuasa atas diri kita sendiri. Meski begitu, kita bisa mencoba untuk memahaminya.

Menurut saya, menambah wawasan akan perspektif itu penting, termasuk untuk mendewasakan diri juga agar tidak berpikiran sempit. Kembali lagi, belajar mendengar dengan berbagi cerita dari orang lain menjadi salah satu caranya.

[Baca ini juga ya: Kegiatan Sederhana yang Menyenangkan]

Kini, saya senang bisa mendengar cerita-cerita dari teman di sekitar. Tentang alasan seorang teman yang menolak menggunakan media sosial. Tentang ‘drama’ di lingkungan kerja. Tentang bagaimana mewujudkan mimpi sesuai passion, juga cerita-cerita lainnya.

Dari cerita yang saya dengar, tak jarang saya merasa termotivasi dan tergerak melakukan sesuatu. Tak hanya itu, ketika mengalami kejadian yang serupa dengan teman, disitulah kami mulai saling berbagi saran dan menguatkan.

Belajar mendengar, membuat saya belajar untuk menjadi dewasa. Jadi ketika kita dalam obrolan yang sama dan saya mulai mendominasi, jangan segan untuk menegur. 

You Might Also Like

0 comments