Kegiatan Sederhana yang Menyenangkan

9:27 AM

Di tengah keribetan kerjaan atau pun kebosanan yang tiada akhir, mengerjakan sesuatu yang disenangi tentu jadi penyuntik semangat yang manjur. Sekitar setahun belakangan ini, saya baru menyadari bahwa ada hal-hal sederhana yang ternyata saya sukai, nikmati dan bahkan bisa membawa energi positif bagi diri sendiri.

Memang, semuanya tidak selalu dari inisiatif sendiri. Teman kerja, teman main bahkan teman-teman di media sosial yang tidak saya kenal secara langsung pun bisa memberi inspirasi. Ah, terima kasih semuanya!

Jadi, hal menyenangkan apa sih yang biasanya dilakukan saat stress atau ada waktu luang?

Location: Moscato Hotel & Cafe, Lembang, Bandung 

1. Menulis Jurnal

Belum lama ini, saya sempat galau dan ingin menyendiri. Kemudian, saya putuskan untuk jalan-jalan ke toko buku dan singgah di kedai kopi di depannya. Sambil menikmati segelas es kopi, saya ambil notebook dan pulpen lalu saya berkeluh kesah tentang hal-hal yang mengganggu hati serta pikiran. Setelah menuliskannya, saya merasa lega dan lebih bisa berpikir dengan jernih.

Sejak itu, saya jadi rajin menulis apapun yang terpikir di otak atau merencanakan hal-hal yang ingin dilakukan. Bahkan, untuk beberapa post di blog ini sebelumnya saya tulis di jurnal dulu.

2. Bertanam

Siapa bilang kaktus mudah dirawat? Katanya tanaman yang identik dengan duri ini mudah di rawat, tapi kenapa beberapa kali saya punya justru mati? 

Nah, rasa penasaran itulah yang membuat saya tertarik dengan tanaman kaktus. Setelah mencoba beberapa waktu dan tidak kunjung berhasil merawat kaktus, saya pun memutuskan untuk tidak akan pernah beli kaktus lagi. Sebagai gantinya, saya memilih tanaman berdaun yang mudah sekali dirawat yaitu keluarga Calathea.

Sayangnya, niatan itu tidak bertahan lama. Ketika di Bandung, saya menemukan kaktus dan sukulen dengan harga murah cuma Rp 7.000 saja. Akhirnya, saya membawa pulang dua pot.

[ Baca ceritanya di: Birthday Trip: Kemana Aja Pas di Bandung? ]


Meski tanaman di rumah belum banyak, tapi menyenangkan rasanya bisa menyiraminya di pagi hari, melihat tunas atau daun baru dan menyapa mereka. Iya, menyapa: 'Halo Monstera Obliqua! Apa kabar? Cepet tumbuh daun baru yaaa."

3. Membaca Buku


Bagi saya, ada dua hal yang mempengaruhi genre buku yang dibaca yaitu suasana hati dan teman. Ya, saya adalah seorang peminjam buku (lebih suka pinjam ke teman daripada beli).

Jika dulu saya sering membaca novel fantasi seperti Percy Jackson dan The Hunger Games, sekarang saya juga membaca drama fiksi, sastra, inspirasi bahkan novel galau semacam Stories for Rainy Days.

Apapun genre-nya, setidaknya ada kegiatan positif di waktu senggang yang jauh lebih bermanfaat daripada main smartphone. Selain itu, dengan membaca buku, saya selalu berharap bahwa kosakata bisa bertambah dan saya bisa mempunyai banyak sudut pandang dalam menyikapi sesuatu (tidak berpikiran sempit).

4. Olahraga

Bekerja delapan jam sehari dengan hanya duduk menghadap laptop memang bukan hal yang sehat, apalagi jika tidak diimbangi dengan olahraga. Di awal mulai kerja di kantor dan akhir-akhir ini, saya kerap merasakan nyeri punggung.

Karena hal itu, saya sadar bahwa harus rutin olahraga, ya setidaknya sekali-dua kali dalam seminggu. Nah, karena malas jogging, mulailah pencarian olahraga apa ya yang saya suka? Akhirnya pilihan saya jatuh pada senam seperti body languange, aerobik, zumba, pilates dan yoga & swing yoga. 

Jika kamu punya keluhan yang sama, coba saja pilates, yoga dan swing yoga. Olahraga itu benar-benar membuat bugar.

Sayangnya, kebiasaan itu mulai terkalahkan oleh rasa malas. Misal malas atau tidak sempat ke sanggar senam, olahraga di rumah bisa jadi solusi. Tinggal cari video tutorialnya saja di Youtube. Untuk yoga, saya sering melihat video di Youtube Channel Sunina Young sedangkan untuk dance fitness: Live Love Party dan Refit Revolution.

5. Melamun

Hmm... asal nggak di tempat yang menakutkan ya. 

Namanya hidup dan butuh bersosialisasi, kita tentu mendengar banyak hal termasuk kritik dan saran, kadang pedas kadang manis. Selain menerima masukan dari orang lain, kita pun harus tahu apa keinginan kita kan?

Nah, melamun adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan diri sendiri. Apa sih yang kita mau, apakah itu sesuai dan baik untuk kita dan pikiran-pikiran lain yang butuh dijawab oleh hati dan pikiran.

Saat weekend, saya suka melamun di belakang rumah sambil maskeran, melihat tanaman dan memperhatikan anak kucing yang bermain bersama. Jika ingin suasana yang lebih syahdu, sepertinya melamun di alam terbuka dengan pemandangan hijau juga menarik.

***

Me-time memang momen yang menyenangkan ya. Weekend nggak melulu harus diisi dengan travelling, tapi cukup di kota sendiri bahkan di rumah, kita bisa kok menikmati waktu, memanjakan diri dan mendapatkan akhir pekan yang berkualitas.

Selamat menyambut akhir pekan!

-nikaresti

You Might Also Like

0 comments