Berhasil, Satu Tahun Nggak Beli Baju!*

7:00 PM

Image: unsplash.com
Akhirnya nulis blog lagi. Kali ini mau sedikit sharing dan pamer (hahaha) kalau saya berhasil lho satu tahun nggak beli baju. Yeaaaay! Eh, tapi kenapa ada tanda bintang di judul? Oke, saya jelasin itu dulu.

Dalam kurun waktu satu tahun ini, tepatnya 21 April 2018 hingga blog ini ditulis yaitu 26 April 2019, saya sempat beli celana olahraga dan bikin baju untuk acara nikahan teman. Namun, untuk baju sehari-hari nggak beli sama sekali kok! Seseneng ini ternyata yaaaa.

Kenapa Nggak Beli Baju?

Capsule wardrobe, decluttering, hingga hidup minimalis adalah hal menarik buat saya sejak beberapa tahun belakangan ini. Untuk memulainya sih jelas, susah. Pengin coba sih tapi pelan-pelan dulu untuk membiasakannya.

Oleh karena itu, saya mulai dengan menyederhanakan pakaian. Itupun dengan cara saya sendiri. Lebih tepatnya, saya membaca beberapa metode dan tips untuk decluttering serta hidup minimalis dari para pegiatnya kemudian menyesuaikannya dengan kebutuhan saya sendiri sehingga tidak terpaku dengan satu metode.

Upaya tidak membeli baju ini pun semakin mantap saya lakukan karena mengingat lemari yang penuh tapi yang dipakai selalu itu itu saja. Sepertinya ini problem kebanyakan perempuan juga yaaa. Jadi, kenapa nggak mengurangi yang berlebihan dan memaksimalkan apa yang ada.

Menantang Diri Sendiri untuk ‘Puasa Beli Baju’ Selama Satu Tahun

Sebenarnya di awal, saya nggak berniat untuk ‘puasa beli baju’ selama itu... melainkan hanya mau mengurangi belanja saja. Kalau beli pun, benar-benar baju yang dibutuhkan dan akan dipakai dalam durasi yang lama.

Nah, di suatu obrolan, pernah ditanya ‘kapan terakhir beli baju?’ Saya lupa. Setelah cek ponsel, barulah sadar kalau terakhir beli baju itu sekitar 5 atau 6 bulan yang lalu. Dari situ saya menantang diri sendiri: sekalian yuk nggak usah beli baju selama satu tahun, bisa? Yap!

Bagi sebagian orang mungkin tampak sepele ya tapi ini sesuatu yang membanggakan buat saya sendiri. Pasalnya sejak masuk dunia kerja, kok rasa-rasanya hampir setiap bulan selalu beli baju. Awal-awal kerja bisa dimaklumi karena lingkungan yang berubah, sudah bukan mahasiswa, dan style pun ikut berubah. Namun kalau keterusan, bisa-bisa lemari di kamar nggak muat lagi.... haduh~


Tips Biar Nggak Beli-Beli Baju

1. Beberes Pakaian

Yuk beberes pakaian dulu!

Decluttering itu memang susah-susah gampang. Buat menyortir baju-baju yang udah nggak karuhan di lemari, sontek metodenya Marie Kondo aja. Cukup simpan baju yang ‘spark joy’. Selain itu bisa dikasih ke saudara, dijual, atau didonasikan.

Oh iya, buat yang suka nonton drama Korea, coba deh nonton Your House Helper. Selain ngikuti ceritanya yang seru, kita juga akan dapat tips beberes, menyortir barang, hingga membersihkan kamar mandi.

2. Tentukan Palet Warna

Beruntunglah, dari dulu saya suka dengan warna-warna basic seperti hitam, putih, abu, navy, cokelat, dan maroon. Ada satu baju paling cerah di lemari yaitu berwarna mustard. Selain itu, baju bermotif pun saya kurang suka, kecuali stripe.

Nah, palet ini semacam pegangan buat saya. Kalau mau beli baju, beli sesuai palet warna aja biar selalu dipakai dan nggak bosenan.

3. Belajar Mix and Match

Menjalani setahun tanpa baju baru, kadang membuat saya bosan harus pakai baju itu lagi itu lagi. Kalau udah seperti ini, solusinya adalah mix and match! Cari inspirasi di Pinterest adalah kunci.

4. Buat Batasan

Dengan membuat batasan, saya jadi tahu kapan harus stop beli barang atau udah boleh beli barang. Untuk lemari, kalau tumpukan dan gantungan baju udah sesak, itu tandanya harus ada yang dikeluarkan.

Batasan ini juga saya berlakukan untuk barang lain seperti lipstik dan buku. Jika gelas (tempat saya menyimpan lipstik) penuh maka saya nggak boleh beli lipstik dulu. Tunggu ada yang habis. Begitu juga dengan buku, kalau rak sudah nggak cukup. Harus ada yang dikeluarkan supaya bisa beli buku baru.

5. Komitmen dan Jangan Mudah Tergoda

Ini adalah hal paling penting! Kalau udah komitmen dengan empat poin di atas, nggak akan deh yang namanya tergoda beli baju. Sekalipun lagi diskonan.

Pernah suatu hari saya ke toko pakaian buat cari kado. Saya udah pasrah tuh kalau batal ‘puasa beli baju’ apalagi dipikiran udah yang ‘kalau nemu baju yang bagus dan cocok, dibeli nggak apa-apa deh’. Begitu di sana, hilang minat untuk lihat-lihat baju. Jadilah hanya dapat baju untuk kado saja. Wah, terselamatkan!

6. Ingat Tujuan yang Lebih Besar

Bagian ini adalah kesimpulan yang saya dapat dari sharing di Instagram Story beberapa waktu lalu. Banyak yang bilang bahwa biaya KPR, pernikahan hingga mengurus anak itu mahal, jadi lebih baik ditabung. Setuju!

Dengan kata lain, lebih baik fokus pada tujuan yang lebih besar. Misal pengin KPR, beli mobil, traveling, tabungan nikah dan apapun itu yang diinginkan, tiap orang kan beda-beda. Kalau udah gitu, perkara beli baju akan tampak tidak penting. Lebih baik uangnya dialokasikan untuk yang lain.


Gimana Rasanya ‘Puasa’ Beli Baju Setahun?

Bagi saya ‘puasa’ beli baju setahun ini jadi latihan untuk merubah kebiasaan yaitu kebiasaan belanja secara impulsif. Efeknya pun menyenangkan lho... Lega dan happy tentunya.

Selain hemat uang, saya juga jadi hemat waktu. Waktu buat beres-beres dan waktu untuk memutuskan ‘hari ini pakai baju apa ya?’. Teman-teman masih ada yang kayak gini? Berdiri lama di depan lemari dan kebingungan. Kalau saya sih, selalu memakai baju yang ada di gantungan paling kiri. Jadi, siklusnya memutar karena baju yang baru selesai disetrika selalu ada di gantungan paling kanan.

Meski tantangan ini udah selesai, saya berharap selalu bisa bijak berbelanja. Semoga kamu juga! Kalau ada yang mau ditanyakan atau ditambahkan, tinggalkan komentar di bawah ya.

You Might Also Like

0 comments