Birthday Trip: Kemana Aja Pas di Bandung?

11:36 AM

Explore Bandung: Glamping Lakeside

Yeay, Explore Bandung! Berkedok Birthday Trip untuk saya & Graduation Trip untuk Ciwulsky, kami kembali lagi ke Bandung. Aturan wajib pada perjalanan kali ini adalah Carpe Diem. Kami ingin menikmati momen, mengejar kualitas liburan bukan sekedar kuantitas destinasi wisatanya.

Sebelum pergi ke Bandung, saya sempat menuliskan hal-hal yang ingin dilakukan saat di sana yaitu:
  •          Makan seblak
  •          Menikmati alam dan meninggalkan gadget
  •          Minum kopi di tempat terbuka di Lembang atau Dago Atas
  •          Bersenang-senang
  •          Melepas stress

Dan semua list di atas, berhasil! Walaupun untuk poin terakhir stress seperti merindukan saya, hingga dia datang lagi.

[Baca juga: Life Traveler x Kawah Putih]

Tiga hari adalah durasi waktu saya liburan di Bandung. Sejak awal, saya sudah tertarik untuk ke daerah Lembang karena memang belum pernah ke sana dan ke Ciwidey lagi untuk ‘ngerusuhin’ temen yang tinggal di daerah Bandung Selatan.

Jadi, kemana aja selama di Bandung?

1. Grafika Cikole Bandung

Explore Bandung: Grafika Cikole

Awalnya, saya semangat mengusulkan Gunung Tangkuban Perahu tapi keinginan untuk duduk males-malesan sambil lihat yang hijau-hijau ternyata lebih besar. Akhirnya... kami berhenti di Grafika Cikole Bandung.

Tempat ini terkenal dengan penginapan di tengah hutan pinus dengan patung kurcaci-kurcaci di depannya. Tapi jika ingin lebih dekat dengan alam, kamu bisa memilih untuk camping saja.

Tidak sekedar menawarkan suasana sejuk nan hijau, Grafika Cikole juga ingin mengajak pengunjungnya untuk aktif dengan permainan outbond. Kalau hanya ingin mencoba flying fox, kamu bisa lho menukarkan voucher yang didapat dari tiket masuk. Ah, sayang sekali... ketika niat sudah terkumpul untuk bermain, petugas flying fox sedang break untuk menunaikan ibadah Shalat Jumat. Demi mengobati kekecewaan, vouchernya pun saya tukar dengan paket snack.

Oh iya, di dekat parkiran ada sebuah toko souvenir yang menjual kaktus dengan harga Rp 7000 saja. Karena memang sedang suka dengan tanaman, saya pun membelinya. “Mumpung murah, di Jogja mana ada harga segitu,” pikirku. Padahal saat perjalanan, kaktus ini cukup ngeribetin karena kesana-kemari dengan motor dan bawaan yang tidak sedikit.

Explore Bandung: Grafika Cikole

Explore Bandung: Grafika Cikole

 2. Moscato Hotel and Cafe

Memutuskan menghabiskan waktu di Lembang berarti kami harus mencari penginapan di sekitar sana. Dengan kriteria hotel yang nyaman, dekat dengan obyek wisata dan pemandangan yang bagus berhasil membawa kami menginap di Moscato Hotel. Dari segi fasilitas, tidak perlu diragukan lagi dan yang lebih menyenangkan ada beberapa spot yang menarik seperti balkon kamar, area restoran dan taman hijaunya.

Explore Bandung: Moscato Hotel

Explore Bandung: Moscato Hotel

3. Angkringan De BlankOn

Ngopi di Lembang, check!

Berawal dari sebuah Instagram post tentang Lereng Anteng, kami langsung memutuskan untuk datang ke sana. Sebenarnya sengaja datang sore hari karena siapa tau bisa melihat matahari terbenam... tapi sayangnya, sunset berada di balik spot ini.

Kawasan Punclut ini memang menawarkan tempat makan/cafe dengan pemandangan alam khas Bandung, beberapa yang berhasil saya perhatikan ada Lereng Anteng, Tafso Barn dan Angkringan De BlankOn.

Memang Lereng Anteng adalah tujuan awal kami, tapi karena cukup ramai dan tidak ada tempat duduk yang strategis akhirnya kami pindah ke Angkringan De BlankOn yang ada di sebelahnya.

Karena hanya berdua, kami memilih duduk di meja panjang sisi terluar yang menghadap langsung pemandangan hijau. Bercerita ini itu bersama sahabat ditemani secangkir Cappucinno jadi penutup hari pertama yang syahdu di Bandung.

Explore Bandung: Angkringan de BlankOn


4. Farmhouse Lembang

Farmhouse adalah obyek wisata terdekat dari hotel. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu, sekitar jam 9 saya sudah mulai berkeliling Farmhouse sambil menikmati susu murni rasa cokelat.

Ini yang menarik dari Bandung! Mereka seakan ingin memberikan nilai lebih pada setiap pengunjung. Setiap tiket obyek wisata yang dibayarkan bisa ditukar dengan sesuatu yang lain, misalnya segelas susu murni di Farmhouse ini atau snack/permainan seperti di Grafika Cikole. Apakah tempat wisata lainnya juga seperti ini?

Explore Bandung: Farmhouse Lembang

Sebagai tempat wisata keluarga, ada banyak hal yang bisa dilakukan di Farmhouse ini. Anak-anak bisa bermain dengan binatang, menulis gembok cinta bagi pasangan, belanja pernak-pernik, mencoba kostum Belanda, duduk di cafe, berfoto di rumah Hobbit dan masih banyak lagi.

Lalu, apa yang saya lakukan? Selain melihat domba-domba Farmhouse yang menggemaskan, saya cukup tertarik dengan taman-taman vertikal di sana. Rasanya juga ingin buat di rumah.

Explore Bandung: Farmhouse Lembang

Explore Bandung: Farmhouse Lembang

5. Taman Love Soreang

Naik motor dari Lembang ke Soreang adalah perjalanan paling drama. Karena ketidakjelian saya membaca peta, Waze menunjukkan jalan alternatif melewati jalanan desa hingga proyek tol yang belum jadi.

Sesampainya di rumah teman di Soreang, kami pun masih tertawa membahas kebodohan yang telah terjadi. Ah, sudahlah!

Explore Bandung: Taman Love Soreang

Di Soreang ada tempat wisata apa ya? Google menampilkan Taman Love Soreang yang tidak jauh dari rumah teman. Tidak ingin buang-buang waktu, saya pun coba berkunjung ke sana.

Ternyata wisata dengan properti foto tidak hanya ada di Jogja, tempat ini juga menawarkan beberapa spot foto. Meski masih proses pembangunan, Taman Love cukup menarik untuk dikunjungi. Sekedar memesan kudapan yang dijual di cafenya dan duduk melihat langit senja, misalnya.

Explore Bandung: Taman Love Soreang

6. Glamping Lakeside

Wah, ternyata sekarang ada sebuah kapal yang berlabuh di tepi Situ Patenggang! Iya iyaaaa, maksud saya Glamping Lakeside ini.

Explore Bandung: Glamping Lakeside

Sengaja datang ke Pinisi Resto pagi hari supaya bisa ngopi pagi dengan pemandangan danau dan hutan di sekitarnya. Namun, sayang sekali resto baru buka jam 09.00. Meski begitu, pengunjung tetap bisa duduk-duduk atau berfoto di spot ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.00, menu pun sudah di tangan, pilihan jatuh pada cappucinno seharga Rp 15.000. “Pasti kopi sachet!” pikir kami. Dan, ya tentu saja! Tapi tak apalah, yang penting minuman hangat di tangan dan pemandangan indah di depan mata.

Explore Bandung: Glamping Lakeside

Explore Bandung: Glamping Lakeside


7. Kebun Teh Kawasan Ranca Bali

Rasanya kurang lengkap jika ke Ciwidey tidak mampir ke kebun teh. Kapan lagi lihat layers kebun teh yang luas dan hijau banget.

Selain foto-foto, di sini saya sempat mencoba basreng alias bakso goreng. Enak! Rasanya semacam otak-otak goreng, hanya saja ini ditambah dengan saus, kecap dan bumbu asin.

Explore Bandung: Kebun Teh Kawasan Ranca Bali


8. Alun-alun Kota Bandung
Siang di hari terakhir, kami kembali ke kota Bandung. Ada yang bilang, pergi ke suatu kota itu belum sah kalau belum ke alun-alunnya. Baiklah, mari ke sana!

Explore Bandung: Alun-alun Kota Bandung

Alun-alun Kota Bandung membuat saya semakin cinta dengan tanah Sunda ini. Tanah lapang ini disulap menjadi wadah berkumpul dan bermainnya masyarakat. Bukan hanya orang Bandung, tapi juga wisatawannya. Lihat saja, areanya penuh dan mereka tidak segan untuk saling berinteraksi.

Jika saya tinggal di Bandung, sepertinya ini jadi spot favorit untuk menghabiskan waktu baik pagi atau sore. Sendiri sambil membaca buku atau bercengkerama bersama teman.

Tiga hari di Bandung, puas? Nggak!

Meski liburan kali ini terbilang santai dan tidak terburu-buru mengejar waktu atau destinasi, tiga hari di Bandung rasanya terlalu sebentar. Saya belum sempat melihat bintang di Bosscha, lihat pemandangan Gunung Tangkuban Perahu atau makan bakso cuanki.

Namun, setidaknya list yang saya tulis berhasil terlaksana, termasuk makan seblak super pedas yang tidak saya ceritakan di atas.

Terima kasih Bandung!

Explore Bandung: Kebun Teh Kawasan Ranca Bali

You Might Also Like

0 comments