9 Summers 10 Autumns: Meraih Mimpi di Tengah Keterbatasan

11:24 PM


Judul film           : 9 Summers 10 Autumns
Durasi               : 114 Menit
Jenis Film          : Drama
Tanggal Rilis      : 15 April 2013
Produser           : Edwin Nazir, Arya Pradana
Produksi           : Artura Insanindo, Angka Fortuna Sinema
Sutradara          : Ifa Isfansyah
Penulis Naskah : Fajar Nugroho, Ifa Isfansyah, Iwan Setyawan













9 Summers 10 Autumns adalah sebuah film yang diangkat dari novel karya Iwan Setyawan dengan judul yang sama. Cerita dalam film tersebut merupakan kisah nyata yang dialami sendiri oleh sang penulis. Film ini digarap oleh sutradara muda, Ifa Isfansyah yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Lewat film Sang Penari, Ifa Isfansyah dinobatkan sebagai sutradara terbaik di Festival Film Indonesia 2011. Selain itu, ia juga berhasil membuat film Garuda di Dadaku menjadi film yang laris. Skenario 9 Summers 10 Autumns turut melibatkan langsung penulis novelnya, Iwan Setyawan bersama Ifa Isfansyah dan Fajar Nugros. Pemain utama dan pendukung film ini juga tidak kalah juara seperti Ihsan Tarore, Agni Pratista, Dira Sugandi serta aktor dan aktris senior, Alex Komang dan Dewi Irawan.
Film berdurasi 114 menit ini berkisah tentang Iwan Setyawan (Ihsan Tarore) yang merupakan anak ketiga dari bapak Hasim (Alex Komang) dan ibu Ngatinah (Dewi Irawan). Tinggal di Batu, Malang dalam sebuah keluarga dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Bapak Hasim adalah supir angkot yang tidak tamat bersekolah, sedangkan sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang hanya lulusan Sekolah Dasar.
Iwan sebagai satu-satunya anak laki-laki dari lima bersaudara dididik cukup keras, tentu saja sang Ayah mempunyai harapan yang sangat tinggi terhadap Iwan untuk menjaga saudara-saudaranya dan menjadi tumpuan keluarga. Namun, Iwan mempunyai cara tersendiri untuk menjadi seorang laki-laki dan ia semakin termotivasi untuk mengejar mimpinya, untuk menyukseskan dirinya dan keluarganya. Dibalik sikap keras sang Ayah, sebenarnya ia sangat menyayangi Iwan, hanya saja cara mengekspresikannya yang berbeda.
Dengan segenap perjuangan, Iwan berhasil menjadi lulusan terbaik di Institut Pertanian Bogor, hingga akhirnya perlahan kesuksesan menyambangi Iwan. Ia pindah ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan di sanalah karir Iwan terbuka lebar sampai akhirnya ia menjadi direktur, Internal Client Management di Nielsen Consumer Research di New York, Amerika Serikat.
9 Summers 10 Autumns mengambil lokasi syuting di empat kota yaitu, Batu, Bogor, Jakarta, dan New York. Dengan set era 70-an hingga 2000-an, film ini berhasil menggambarkannya dengan detail terlihat dari properti-properti yang digunakan. Mulai dari kendaraan, lingkungan, cara berpakaian bahkan hal-hal kecil seperti handphone juga disesuaikan dengan zamannya saat itu.
Dengan mengusung tema campuran, tentu saja penonton diajak flashback dengan storytelling yang terasa nyata dan jujur oleh Iwan sebagai tokoh sentralnya. Namun karena potongan-potongan kisah masa lalu yang tidak disajikan seluruhnya membuat beberapa cerita kurang tersampaikan, seperti kurang digambarkannya jerih payah Iwan dan keluarga untuk membiayai kuliah selama di Bogor.
9 Summers 10 Autumns, bisa dikatakan sebuah kisah inspiratif yang terkadang membuat penonton menangis karena haru. Film ini hadir dengan dramatisasi yang tidak berlebihan dan karakter-karakter yang kuat. Bukan hanya menyajikan cerita tentang perjuangan Iwan mencapai mimpinya tapi film ini juga kental akan kekeluargaan. Mengingatkan bahwa dibalik setiap perjuangan selalu ada yang mendukung yaitu keluarga dan orang-orang terdekat. Oleh karena itu, 9 Summers 10 Autumns bisa menjadi tontonan keluarga bahkan tontonan untuk semua kalangan yang memotivasi. 

You Might Also Like

0 comments