Sejam kemudian kami sudah sampai di kawasan Parangtritis, sebelumnya berhenti di gerbang masuk dengan membayar Rp 5.000/orang, sedikit lebih mahal dari pantai-pantai di Gunungkidul. Ketika memasuki area parkir bisa dilihat kalau pantai ini cukup ramai oleh para wisatawan dan teman sayapun mengajak ke gardu pandang untuk melihat pantai dari ketinggian. Oke kali ini kami nggak mau terseret arus mainstream walaupun batal melihat Jogja Beach Festival. Untuk ke gardu pandang, ikuti saja jalan ke arah Timur (benar kan, Timur?). Lalu jalanan akan sedikit menanjak dan nantinya belok ke kanan, ikuti jalannya terus. Posisi persisnya belokan itu saya sendiri lupa, karena kemarin kami sempat kebablasan dan berbelok berdasarkan feeling. Setelah memarkirkan motor di parkiran dekat warung kami naik semacam bukit, dan ini dia pemandangan dari atas bukit

Di tengah perjalanan kami mampir ke tempat yang sering di lewati tapi belum pernah masuk. Akhirnya ke sana walaupun hanya sekedar berkeliling dengan sepeda motor.

Selanjutnya kami penasaran dengan Kota Gedhe. Sempat beberapa kali mendengar dan melihat ada tempat menarik di sana. Berbekal mengira-ngira kami memacu kendaraan menuju Pasar Kotagedhe lalu berbelok ke arah Selatan, dan kami menemukan:

Perjalanan kali ini kami rasa sudah cukup dan kami akhiri dengan makan siang di Taman Kafe JEC, tempat makan dan nongkrong yang termasuk baru di Yogyakarta. Lokasinya tentu saja satu area dengan JEC (Jogja Expo Center), lebih tepatnya di bagian barat. Tempat ini semacam foodcourt, jadi ada berbagai jenis makanan dan minuman yang ada di sana. Karena kami datang ke sana sekitar jam 12.00 (padahal jam buka 11.00) masih banyak stand makanan yang belum buka, dan kami semacam salah pilih tempat karena makanan yang kami beli terbilang sedikit mahal (ukuran mahasiswa).

Dari perjalanan kali ini khususnya karena melihat tebing di dekat bukit gardu pandang Parangtritis kamipun merencanakan perjalanan ke Gunung Api Purba Nglanggeran. Tunggu ceritanya.